May 01, 2006

PENGACARA2 MTL MERAMBAH JKT
Tidak benar apabila selama ini pengacara hanya didominasi oleh etnis tertentu. Pada situasi krisis seperti ini dimana-mana banyak pengacara dadakan. Kalau diruntut mendalam banyak pakar mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan kekayaan Indonesia yang melimpah sehingga penduduk tidak perlu bekerja keras untuk hidup. Lain halnya dengan negeri samurai dimana ada mendidik anak-anaknya disiplin, menghargai apa yang ada dengan suatu ungkapan yang kurang lebih begini: SATU BERAS YANG JATUH DI JALAN JANGANLAH DISIA-SIAKAN. Sangatlah kontras dengan lagu Koes Plus yang berjudul: KOLAM SUSU..

Itu terjadi pula di lingkungan kami, muntilan bahkan untuk lingkungan yang lebih dekat dengan keseharian kami, Rumah Pelangi. Penggiat yang selama ini rajin adalah mereka-mereka yang berstatus pengacara, lha bagaimana tidak...kalau dirumah malahan dimarahi orang tua...ya ngluyur aja di Rumah Pelangi dengan semangat tinggi. Itu pula yang menyebabkan ada isu-isu sinis tentang keberadaan Rumah Pelangi.

Menjelang acara World Book Day di Senayan, Jakarta, kawan-kawan disini yang terlibat untuk itu baru pula merasakan perlunya bergerak untuk sekedar mendapat uang.

Adalah Purnomo, seorang remaja usia 19tahunan lulusan SMP dan tinggal di Dusun Kadirojo, dusun tempat komunitas berada. Awalnya dia mempunyai pekerjaan sebagai penjual pasir Merapi dengan cara menjadi kernet angkutan pasir dan menawarkan/menerima pesanan pasir. Tepatnya mulai kapan, dia sudah tidak menekuni kegiatan tersebut dan sering sekali dalam keadaan siap siaga apabila diperlukan. Ataukah berhentinya dia karena terlalu akrab bergaul dengan kawan-kawan disini dan membaca buku tentang Lingkungan? Ketika ada agenda WBD dan kutawarkan kepada siapa saja yang berminat untuk ikut, dia termasuk yg pertama mengacungkan jari. Namun apa daya, wong tidak punya uang saku cukup. Beberapa hari ini, secara kebetulan pula di jalan ujung masuk dusun didirikan pos ojek. Dia rutin nongkrong disana untuk menawarkan jasa ojek. Berapa kah uang seharian yang didapat kemarin, hari Minggu 26 Januari 2006 semenjak jam 9 pagi sampai menjelang magrib...Rp 5000,-

Lain halnya dengan Ichwan. Pekerjaan sehari-hari adalah membuat kerajinan batu berupa lampion taman dan sebagainya. Kegiatan di luar itu adalah mengelola perpustakaan di Madrasah tempat kampungnya berada dan sering tidur disana. Sangat getol mengupayakan adanya buku-buku baru. Ichwan ini selalu bergelora apabila diminta membantu Rumah Pelangi ketika ada kegiatan, ada pada masa-masa kritis..
Sebenarnya beberapa hari lalu dia mendapatkan proyek untuk membuat kerajinan batu seperti biasa, namun karena semangat untuk datang ke kota besar, kota nomer 1 di indonesia, proyek kerajinan tersebut dialihkan ke temannya.

Sebagai tambahan lain adalah Purnomo dan Desi (cewek atau cowok hayoo) pernah pula memenangi juara pertama sebuah kejuaraan terbuka di DIY yang diselenggarakan oleh suatu institusi di Yogyakarta yang nota bene lain wilayah administratif dengan Muntilan. Apakah kejuaraan itu.....silahkan tunggu imel-imel berikutnya....

oh ya, berkenaan dengan surat sebelumnya tentang dimungkinkannya partisipasi rekan lain untuk kesuksesan Rumah Pelangi merambah Jakarta sudah bergaung dan ada teman yang menawarkan kameranya untuk digunakan. Terima kasih untuk itu. Ada pula Rumah Pelangi juga menyediakan tempat dan waktu bagi siapa saja yang mau menunggu stan atau melakukan kegiatan berkenaan dengan stan tersebut. Pilihan waktu dapat menyesuaikan.

Ingin tau sedikit cerita tentang Rumah Pelangi. Coba klik aja:
www.rumahpelangi.blogspot.com

masih penasaran pula dengan Rumah Pelangi? Makanya hadir dong di acara World Book Day, 2 - 5 Maret 2006 di Kantor DikNas, Senayan, Jakarta. Ingat baik-baik petunjuk hurufnya: R - U - M - A - H P - E - L - A - N - G - I. Jangan sampai terlewatkan. Adapun disana kami melakukan pameran lukisan DINI KAMILASARI bertema: MENCARI SAHABAT SEJATI...
Banyak pula pernik-pernik cantik buatan teman-teman Rumah Pelangi yang sangat sayang apabila tidak dikoleksi...

sampai ketemu di senayan...

0 comments: