May 22, 2006

KUTU KUTU BUKU
Salah satu agenda RUMAH PELANGI di TPA Tanjung adalah menyediakan buku-buku bacaan untuk para pengungsi. Sesuai pula dengan hakekat manusia untuk selalu ingin tahu, selalu penasaran pada hal-hal yang dirasa baru perpustakaan GUNUNGKU RUMAHKU yang digelar didatangi para pengungsi dan menjadi tempat mereka melepaskan kejenuhan untuk menggali hal-hal baru dari lembaran-lembaran buku. Tercatat 103 anak dari Sengi dan 45 anak dari Desa Tanjung (lokasi dimana TPA terdapat) sebagai anggota. Keanggotaan ini bersifat gratis dan berfungsi pula bagi mereka yang mau mengikuti kegiatan yang digelar RUMAH PELANGI. Belum tentu mereka itu meminjam buku untuk membaca, bahkan tidak jarang mengambil pilihan yang mengagetkan karena pilihan yang tidak tepat dengan usianya. Anak kelas 1 membawa buku bacaan untuk anak usia SMP adalah jamak. Jadi mereka masih sekedar mengikuti trend, temennya pinjam, ikutan pinjam dan memilih yang lebih tebal. tanpa dilihat isinya yang tanpa gambar.

Banyak kejadian menarik ikut selama mendampingi mereka.

Adalah Gochin, seorang anak TK, yang begitu akrab begitu kita datang ke sana. Tingkah lakunya yang berani dan lucu menjadikannya maskot diantara teman-teman Rumah Pelangi. Namun, dia jarang sekali terlihat keseharian di pengungsian karena mengikuti orangtuanya yang lebih sering berada di dusun sendiri. Apabila dia muncul di Tanjung, selalu saja dengan berani menggoda kita.

Uli, demikian nama anak kelas 1 SD Sengi II. Mencuri perhatian ketika pada hari Minggu, 14 Mei 2006 terlihat asyik mengikuti pelatihan menggambar yang saat itu diajarkan oleh mas Latif. Tidak seperti pada umumnya anak-anak yang menggunakan lantai untuk meletakkan kertas, dia menggunakan pangkuan kakinya sebagai alas menggambar. Terlihat sesekali menggaruk, menyibak-nyibakkan rambutnya sendiri ketika menggambar. Pada saat dicermati lebih jauh ternyata dia asyik juga mencari kutu rambut dan begitu mendapatkan segera membunuhnya di lantai.

Ardi atau lebih dikenal dengan nama Gito, kelas 5 di SD yang sama. Seringkali menggunakan akal liciknya untuk mengikuti kegiatan. Berulangkali kedapatan minta rekan-rekannya untuk membantu mengerjakan tugas, bahkan tidak jarang meminta hasil kerja mereka dan diaku sebagai karyanya.

Siti, kelas 3 SD. Diolok rekan-rekannya dengan julukan MAKAN RUMAH..karena nama lengkapnya MAKAROMMAH. Dia sangat membantu perpustakaan. Rajin menata buku yang digelar dan siap pula memasukkan ke dalam dus-dus ketika perpustakaan hari itu selesai.

mbak Yuni, dan temannya para pengungsi dewasa. Sangat rajin membantu untuk ketertiban administrasi.

Beberapa anak usia SD dan SMP dari mereka pada awalnya seringkali mengganggu rekan-rekan lain. Terutama teman yang datang dari Tanjung. Ya, maklumlah masa remaja, mereka selalu saja menggoda perempuan-perempuan yang datang. Namun, sekarang sepertinya sudah agak lain. Mereka aktif terlibat membantu ketika kita melakukan kegiatan. Mengangkat meja, memajang karya di langit-langit, membagikan kertas, pensil, menggelar perpustakaan, dll.

Belum melihat cerita asyik di pengungsian? Klik:
www.RumahPelangi.blogspot.com dan ada kesegaran disana.

Mo berpartisipasi untuk Rumah Pelangi secara online: Klik: IKLAN OLEH GOOGLE yang ada di blog tersebut dan itu berarti menyumbangkan poin bagi Rumah Pelangi.

SUKSESKAN PROGRAM SATU KLIK SATU HARI.

Informasi lebih lanjut:

Gunawan Julianto 0818 - 0272 3030
Gambir Wismantoko 0813 - 1818 1669
Nilam Anis Suwari 0818 - 0424 0161
Bahar Sukoco 0818 - 0419 5259

atau imel ke: RumahPelangi.yahoo.com
sedikit tentang Rumah Pelangi dapat mengklik"

0 comments: