Hajat Seni Tlatah Bocah 2019

July 22, 2019

Festival Tlatah Bocah 2019 akan diadakan hari Sabtu - Minggu,  24-25 Agustus 2019 di Dusun Bebengan, Sriwedari, Salaman, Kab. Magelang. Festival ini merupakan hajat kesenian yang menampilkan komunitas anak dari berbagai kota diantaranya Banten, Indramayu, Surabaya, Jombang, Purwodadi, Solo, Yogyakarta, Magelang, dll. Ada pula lokakarya-lokakarya, diantaranya shibori, daur ulang sampah menjadi mainan ramah lingkungan, sablon cukil, dll. Pada detik-detik mendekati hajatan selalu saja ada kejutan selain animo masyarakat yang tak terbendung banyaknya. Direktur hajat seni Tlatah Bocah XIII yakni Antok Aprianto dari Sanggar Omah Ngisor, Kecamatan Kajoran, sedangkan sekretariat terletak di Dusun Bebengan, Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman selaku tuan rumah.

Hajat seni Tlatah Bocah hadir atas kesadaran dan kepeduliannya akan hak-hak anak, kebhinekaan, keberagaman dan rasa toleransi pada diri anak, serta menjunjung tinggi kearifan lokal. Festival Tlatah Bocah ini dilaksanakan bergilir dari satu kampung ke kampung yang lainnya. Tlatah Bocah berasal dari Bahasa Jawa, yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia artinya Ruang Anak.  Maksud dari tujuan ini yaitu menciptakan Ruang Bermain yang sehat bagi anak. Anak dikenalkan sejak dini pada permainan tradisi dan kesenian lokal di daerahnya. Sehingga, kesadaran akan keberagaman budaya terpatri sejak dini. Dengan begitu, diharapkan dapat memacu kecerdasan, kreativitas, dan hubungan sosial anak dengan temannya.

Dunia anak saat ini menjadi tantangan terbesar bagi kebangsaan untuk dapat mentransferkan nilai-nilai keluhuran dan budi pekerti pada anak. Sehingga kelak, kancah kebangsaan ini diisi oleh generasi-generasi emas kebanggaan yang membaktikan kiprah dan kreatifitasnya bagi kemajuan bangsa. Dunia anak hari ini merupakan jembatan penyambung estafet bangsa Indonesia ke depan. Sehingga bangsa ini tetap menjadi bangsa yang luhur, hebat, dan gemilang tak lekang oleh waktu.

Penanaman budaya dan lingkungan yang mendukung bagi pendidikan anak perlu dipupuk, dijaga, dan dikembangkan bersama-sama. Perlu adanya kerjasama yang manis antara stake-holder dan komunitas atau lembaga masyarakat yang peduli terhadap dunia anak. Ruang anak dan kiprah anak sangat penting dikembangkan sehingga memicu kreativitas dan kecerdasan sosial anak terhadap lingkungannya.
Tema Festival tahun 2019 ini yaitu “Wayahe Cancut Taliwanda”. Arti dari tema tersebut yaitu sudah saatnya kita semua segenap masyarakat bergandengan tangan dan memperkuat solidaritas untuk mencintai dunia anak. Kegiatan ini dilaksanakan secara swadaya oleh gabungan dari komunitas anak yang ada di berbagai wilayah. Dan juga terbuka kerjasama dengan pihak yang ingin menyatukan diri dalam gerakan ramah anak ini.

         

Untuk menyelenggarakan event Festival tlatah bocah XIII ini, segenap panitia berprinsip keswadayaan dengan menggalang fundrising (penggalangan dana) berupa cenderamata kaos cantik festival Tlatah Bocah XIII. Hasil dari penjualan kaos ini sepenuhnya akan digunakan untuk pembiayaan festival Tlatah Bocah XIII di Desa Sriwedari, Salaman. Selain itu, panitia juga menerima baju owol-owol (pakaian bekas layak pakai) yang nantinya juga akan dijual lagi saat Festival Tlatah Bocah XIII berlangsung. Barang-barang yang bisa disumbangkan diantaranya : mainan bekas, barang elektronik bekas, sparepart bekas, helm second, aneka barang klithikan, dan lain-lain. Segenap panitia juga berinovasi dengan membuka Lapak Komunitas berupa barang-barang Kriya, kerajinan, dan peralatan berbasis ramah lingkungan karya komunitas, dan juga Pameran lukis karya anak-anak. Untuk pemesanan kaos festival dapat menghubungi Mas Antox 0852-9269-8666

Ada harapan besar dari penyelenggara agar kegiatan ini dapat direspon dan dinikmati oleh banyak pihak, diantaranya masyarakat setempat dan bangsa ini secara umum, dan aspirasinya dapat didengar oleh pemerintah sebagai regulator. Festival Tlatah Bocah XIII juga mulai membuka diri dan mengenalkan setiap program/ event-eventnya yang disiarkan secara realtime melalui websitenya www.tlatahbocah.org . Panitia begitu peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi sehingga akan mengemas diri dan menyesuaikan lokomotif zaman tanpa melunturkan tujuan utama yaitu mewujudkan negeri tercinta menjadi negeri yang ramah anak. [ttd: panitia]

       

Informasi lengkap mengenai Festival Tlatah Bocah dapat menghubungi 0818-0272-3030

www.tlatahbocah.org , twitter / Instagram : @tlatahbocah

Festival Tlatah Bocah yang ke-13 kembali Digelar

July 21, 2019

Dunia anak saat ini menjadi tantangan terbesar bagi kebangsaan untuk dapat mentransferkan nilai-nilai keluhuran dan budi pekerti pada anak. Sehingga kelak, kancah kebangsaan ini diisi oleh generasi-generasi emas kebanggaan yang membaktikan kiprah dan kreatifitasnya bagi kemajuan bangsa. Dunia anak hari ini merupakan jembatan penyambung estafet bangsa Indonesia ke depan. Sehingga bangsa ini tetap menjadi bangsa yang luhur, hebat, dan gemilang tak lekang oleh waktu.

Penanaman budaya dan lingkungan yang mendukung bagi pendidikan anak perlu dipupuk, dijaga, dan dikembangkan bersama-sama. Perlu adanya kerjasama yang manis antara stake-holder dan komunitas atau lembaga masyarakat yang peduli terhadap dunia anak. Ruang anak dan kiprah anak sangat penting dikembangkan sehingga memicu kreativitas dan kecerdasan sosial anak terhadap lingkungannya.


Festival Tlatah Bocah hadir atas kesadaran dan kepeduliannya akan hal itu. Sudah kali ke-13 Festival ini diadakan bergilir dari satu kampung ke kampung yang lainnya. Tlatah Bocah berasal dari Bahasa Jawa, yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia artinya Ruang Anak.  Maksud dari tujuan ini yaitu menciptakan Ruang Bermain yang sehat bagi anak. Anak dikenalkan sejak dini pada permainan tradisi dan kesenian lokal di daerahnya. Sehingga, kesadaran akan keberagaman budaya terpatri sejak dini. Dengan begitu, diharapkan dapat memacu kecerdasan, kreativitas, dan hubungan sosial anak dengan temannya.




Tahun ini Festival Tlatah Bocah XIII diadakan pada tanggal 24-25 Agustus 2019 di Dusun Bebengan, Sriwedari, Salaman, Kab. Magelang. Hajatan Festival Tlatah Bocah XIII menjadi agenda kesenian anak yang diikuti lebih dari 50 kelompok kesenian yang berasal dari Banten,.Indramayu, Surabaya, Jombang, Salatiga, Jogja, Magelang, dll. Ada juga lokakarya yang digelar yaitu shibori, daur ulang sampah menjadi mainan ramah lingkungan, sablon cukil, dll. Selalu ada kejutan di setiap detik-detik mendekati festival yang tak terbendung animo masyarakat maupun penampil kesenian lain. Direktur Festival Tlatah Bocah yang ke-13 ini yaitu Muhamad Aprianto dari Sanggar Omah Ngisor dari Kecamatan Kajoran. Sekretariat festival berada di rumah Bambang Sumarsono, lokasi festival.


Kegiatan Festival Tlatah Bocah XIII berprinsip keswadayaan dan keterlibatan partisipasi semua fihak untuk mensukseskan Festival Tlatah Bocah tahun ini 24-25 Agustus di Dusun Bebengan, Sriwedari, Kec. Salaman Magelang. Diantaranya panitia menggelar fundrising / penggalangan dana untuk mendanai Festival Tlatah Bocah XIII ini. Festival Tlatah Bocah XIII berprinsip keswadayaan, kesederhanaan, dan kemandirian dengan menjual cinderamata seperti kaos festival Tlatah Bocah, tottebag festival, topi tlatah bocah, gelang unik, dan Lapak dari teman-teman komunitas untuk menambah uang saku teman-teman. Untuk pemesanan kaos festival dapat menghubungi Mas Antok 085292698666.

Tema Festival tahun 2019 ini yaitu Wayahe Cancut Taliwanda. Arti dari tema tersebut yaitu sudah saatnya kita semua segenap masyarakat bergandengan tangan dan memperkuat solidaritas untuk mencintai dunia anak. Kegiatan ini dilaksanakan secara swadaya oleh komunitas-komunitas anak yang ada di berbagai wilayah. Terbuka pula kerjasama dengan pihak yang ingin menyatukan diri dalam gerakan ramah anak ini.

Ada harapan besar dari penyelenggara agar kegiatan ini dapat direspon dan dinikmati oleh banyak pihak, diantaranya masyarakat setempat dan bangsa ini secara umum, aspirasinya dapat didengar oleh pemerintah sebagai regulator. Festival Tlatah Bocah XIII juga mulai membuka diri dan mengenalkan setiap agendanya diberitakan melalui websitenya www.tlatahbocah.org.

Panitia begitu peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi sehingga akan mengemas diri dan menyesuaikan lokomotif zaman tanpa melunturkan tujuan utama yaitu mewujudkan negeri tercinta menjadi negeri yang ramah anak.

Informasi lengkap mengenai Festival Tlatah Bocah dapat juga menghubungi 081802723030 atau www.tlatahbocah.org , twitter / Instagram : @tlatahbocah

Festival ini terbuka untuk umum. Penonton biasa datang dari desa sekitar, yakni: 
Sengi Dukun Magelang Glagahombo Tegalrejo Plosogede Ngluwar Keditan Ngablak Krinjing Kemiren Srumbung Muntilan Losari Grabag Balerejo Kaliangkrik Tempak Candimulyo Somokaton Mangunrejo Kajoran Congkrang Gondang Mungkid Sidoagung Tempuran Mejing Purworejo Menoreh Salaman Karangkajen Secang Sukodadi Bandongan Tejosari Munggangsari Kedungsari Sidosari Sangen Sidomulyo Tanjung Sugihmas Pucang Tugurejo Jambewangi Kembangkuning Windusari Kalipucang Wonolelo Sawangan Kalijoso Blongkeng Umbulsari Mranggen Selomoyo Kaliurang Ketunggeng Kajangkoso Pakis Jurangombo Selatan Bumirejo Surojoyo Klopo Giritengah Borobudur Pogalan Balekerto Sukorejo Pancuranmas Karangrejo Sidowangi Mangunsari Pabelan Ngepanrejo Kalikuto Kragilan Tembelang Giriwarno Keji Somoketro Salam Muneng Sucen Banjarejo Bojong Ketawang Kadiluwih Bandarsedayu Bawang Pandansari Ngemplak Candisari Banjarharjo Sriwedari Prajeksari Pucungsari Ngargomulyo Pakunden Banaran Majaksingi Sukosari Keningar Tegalarum Kebonlegi Bateh Ketep Purwosari Ngrajek Ngadirojo Panjang Tengah Kramat Utara Lesanpuro Pucanganom Genikan Magersari Pucungrejo Soroyudan Pengarengan Warangan Ngrancah Tanjungsari Pagergunung Bringin Dawung Rejowinangun Gejagan Daleman Kidul Mertoyudan Ngargogondo Kalinegoro Genito Mantingan Sidorejo Wringinputih Kembaran Ngendrokilo Kentengsari Tempursari Girikulon Gunungsari Gondowangi Sambak Tanggulrejo Wonokerto Treko Madyogondo Krumpakan Kwaderan Madukoro Sumurarum Sawangargo Jogonegoro Tuksongo Mangli Wates Tidar Baleagung Sukomulyo



[contributor : madpuji]

GALANG SOLIDARITAS MERAPI

April 24, 2010

Semenjak tahun 2007 Rumah Pelangi dan komunitas2 lereng Merapi menggelar hajat budaya anak-anak TLATAH BOCAH (Bhs Ind.: area ramah anak) dalam bentuk festival selama 1 bulan.

Pada penyelenggaraan tahun 2010 ini berjudul “TUTUR TINULAR: Tuturing Ati Tinular ing Pakarti” (Bercerita Sepenuh Hati Memaknai Pekerti) dimana kegiatannya berupa workshop dongeng, workshop sablon, sarasehan, pasar rakyat, pemutaran film, dan festival seni tradisi anak-anak.

Kegiatan dilaksanakan dari tgl 12 Juni - 11 Juli melibatkan 22 komunitas di Gunung Merapi, Gunung Sumbing, dan Perbukitan Menoreh dari 4 Kabupaten. Lokasi acara berada di Dusun Gowok Pos dan Dusun Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Penggalangan sumber daya penyelenggaraan festival tersebut dengan cara menyediakan cinderamata berupa kaos, tas, dan pin khas TLATAH BOCAH. Selain itu diadakan pengumpulan pakaian layak pakai untuk pasar murah serta pengumpulan buku cerita anak-anak di berbagai kota.

Tertarik berpartisipasi dan ingin membuka posko pakaian dan buku di kota Anda?

Hub:

Email : TlatahBocah@gmail.com
Facebook: Tlatah Bocah
Twitter : @tlatahbocah
Telpon : 0857 – 4342 0558
Kontak : Gunawan Julianto

TLATAH BOCAH #3, sebuah preambule

July 06, 2009

Kawan...

Tiada terasa Tlatah Bocah kali ini memasuki tahun yang ke 3..
Selama 3 tahun ini, alhamdulillah...bisa sukses karena bahu membahunya komunitas-komunitas yang terlibat yang tiada terhitung kan oleh nilai uang. Waktu untuk bekerja dan pikiran semuanya tercurahkan untuk itu...

TLATAH BOCAH 1 - 3 berada di Dusun Gowok Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Terletak di lereng Gunung Merapi dengan ketinggian 900m lebih sedikit diatas permukaan laut.

Arena kegiatan berupa tanah lapang dimana dari situ kita akan dikelilingi 6 gunung menjulang (Merapi, Merbabu, Andong, Sindoro, Sumbing, Menoreh) serta dibalut dinginnya kabut..

Asyik kah??

TLATAH BOCAH, bola salju budaya

June 12, 2009

Merti dusun atau bersih dusun merupakan tradisi rutin yang dilakukan di beberapa desa, terutama di Pulau Jawa. Biasanya kegiatan ini dilakukan 1 tahun sekali dimana harinya ditetapkan oleh kalangan pendiri desa yang bersangkutan. Tujuan utama tradisi ini sebagai sarana berterima kasih karena banyaknya anugerah untuk desa serta sebuah upaya untuk tetap menjaga keselamatan / kemakmuran desa.

Di lereng Merapi, tepatnya di Dusun Gowok Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang ritual ini merupakan perayaan sakral dan terbesar dalam satu tahun dimana semua warga terlibat bergotong royong untuk mensukseskannya. Agenda rutin yang dilaksanakan selama 2 hari tersebut telah berlangsung puluhan tahun.
Semenjak tahun 2007 merti dusun semakin semarak karena warga bekerjasama dengan Rumah Pelangi menjadikannya sebuah rangkaian hajatan yang dinamakan Tlatah Bocah (bhs. Indonesia: Dunia / Area Ramah Anak).

Gethok Tular

March 04, 2008



GETHOK TULAR, where a solidarity begin

Selamat siang kawan-kawan..
terasa lama sekali kita tidak saling kirim email ya..
Bagaimana kabar kawan-kawan..
Tanggal 8 - 9 Maret 2008 (Sabtu - Minggu) ada kemeriahan di kota Muntilan. Kita yakin juga bahwa inilah peristiwa terbesar abad ini..peristiwa paling akbar selama adanya RUMAH PELANGI...
mengapa tidak?
11 (sebelas) tim kesenian anak berkumpul di Dusun Kadirojo, Kelurahan Muntilan untuk bersama-sama menggelar acara yang bernama GETHOK TULAR..
Tercatat 350an anak terlibat dalam acara ini. 1 (satu) sarasehan budaya digelar:
Narasumber 1: DRS. SUSILO NUGROHO (pemeran Den Baguse Ngarso - Bangun Desa TVRI Yogyakarta)
tokoh utama SIDANG SUSILA, teater Gandrik
Narasumber 2: SUBIYANTO, (tokoh seni & sesepuh Dusun Kadirojo)
Moderator: ISMANTO (pematung Merapi, teater Gadhung Melati)

Kenapa GETHOK TULAR.
Itu berkenaan dengan hikmah dari sebuah komunikasi yang merupakan jembatan sebuah persahabatan. Dari sebuah hal yang tadinya tidak tahu menahu, dengan penukaran informasi / gethok tular, seseorang semakin
memahami hal yang lain. Ada solidaritas disana. Oh ya, GETHOK TULAR diambil dari sebuah idiom bahasa Jawa yang kurang lebih berarti MENGINFORMASIKAN ke orang lain..Ketika kita ketemu orang lain memberitahukan sesuatu, dimanapun berada..itulah gethok tular...

Kenapa memilih Kadirojo? Yuupp..karena teman-teman dari 11 tim kesenian tersebut mempercayakannya disanalah tempat kita akan mencoba menggaungkan SOLIDARITAS.. disanalah jaringan akan berkumpul, akan berbagi.. melalui KESENIAN.

Bagaimana 11 tim kesenian tersebut berkumpul?

FOTO-FOTO KEGIATAN TLATAH BOCAH

August 18, 2007




Wayang Kulit
S E M A R B A N G U N J A G A D
Dalang KI ABU KARSONO




Sarasehan
PERAN BUDAYA
DALAM
PENDIDIKAN ANAK

Pembicara 1: Drs. SUSILO NUGROHO - Teater Gandrik
(Den Baguse Ngarso - Bangun Desa - TVRI Yogya)



Pembicara 2:
SITRAS ANJILIN
Pimpinan Padepokan Seni Tjipta Boedaja
(Tutup Ngisor - Merapi)

TLATAH BOCAH, Sebuah Hajat Budaya

August 01, 2007

HARI ANAK.

Secara nasional pemerintah menetapkan tanggal 23 Juli sebagai hari anak. Hal tersebut tentu saja sebagai perwujudan peran dalam berkewajiban melindungi warga negaranya yang masih anak-anak. Kenapa tanggal tersebut harus diperingati? Bukankah setiap hari kita juga harus mencantumkan anak sebagai bagian dari masyarakat. Tentunya maksud penetapan tanggal tersebut adalah supaya gaung ANAK bergema ke seluruh penjuru dan selalu mengingatkan kita untuk menyayanginya tidak hanya pada hari itu saja. Kalau setiap hari ada Hari Anak yang harus diperingati, kasihan dong nanti tidak jadi hal yang istimewa lagi.

Bagaimana pula anak dalam tataran masyarakat dusun?

THX TO PERTIWI

MERTI PERTIWI yang dilaksanakan RUMAH PELANGI pada tanggal 27 Mei 2007 lalu telah berakhir tanpa halangan berarti. Sungguh suatu hal yang luar biasa ketika warga Desa Sitimulyo mempercayai kami untuk melakukan ritual di desa mereka.

Apa sich itu?? Beberapa kawan yang menanyakan apakah itu suatu bentuk untuk memperingati 1 tahun gempa DIY – Jateng?? Kami semua bersepakat TIDAAAKKK…. Gempa kok diperingati..

Pada tanggal 27 Mei 2007 di pagi yang cerah kita melakukan penelusuran pada sepanjang sisi sungai Opak, sungai yang konon satu tahun lalu merupakan sumber bencana alam. Sebuah penelusuran makna bahwa manusia akan selamanya menyusu pada alam. Tanpa adanya bencana pun alam pun kita semua seringkali mendustai kenyataan bahwa kita tergantung padanya. Kerusakan alam yang terjadi wajib kita perbaiki. MERTI PERTIWI merupakan penghormatan pada alam. MERTI PERTIWI adalah ritual pengakuan kita pada kedaulatan alam.