FOTO-FOTO KEGIATAN TLATAH BOCAH

August 18, 2007




Wayang Kulit
S E M A R B A N G U N J A G A D
Dalang KI ABU KARSONO




Sarasehan
PERAN BUDAYA
DALAM
PENDIDIKAN ANAK

Pembicara 1: Drs. SUSILO NUGROHO - Teater Gandrik
(Den Baguse Ngarso - Bangun Desa - TVRI Yogya)



Pembicara 2:
SITRAS ANJILIN
Pimpinan Padepokan Seni Tjipta Boedaja
(Tutup Ngisor - Merapi)

TLATAH BOCAH, Sebuah Hajat Budaya

August 01, 2007

HARI ANAK.

Secara nasional pemerintah menetapkan tanggal 23 Juli sebagai hari anak. Hal tersebut tentu saja sebagai perwujudan peran dalam berkewajiban melindungi warga negaranya yang masih anak-anak. Kenapa tanggal tersebut harus diperingati? Bukankah setiap hari kita juga harus mencantumkan anak sebagai bagian dari masyarakat. Tentunya maksud penetapan tanggal tersebut adalah supaya gaung ANAK bergema ke seluruh penjuru dan selalu mengingatkan kita untuk menyayanginya tidak hanya pada hari itu saja. Kalau setiap hari ada Hari Anak yang harus diperingati, kasihan dong nanti tidak jadi hal yang istimewa lagi.

Bagaimana pula anak dalam tataran masyarakat dusun?

THX TO PERTIWI

MERTI PERTIWI yang dilaksanakan RUMAH PELANGI pada tanggal 27 Mei 2007 lalu telah berakhir tanpa halangan berarti. Sungguh suatu hal yang luar biasa ketika warga Desa Sitimulyo mempercayai kami untuk melakukan ritual di desa mereka.

Apa sich itu?? Beberapa kawan yang menanyakan apakah itu suatu bentuk untuk memperingati 1 tahun gempa DIY – Jateng?? Kami semua bersepakat TIDAAAKKK…. Gempa kok diperingati..

Pada tanggal 27 Mei 2007 di pagi yang cerah kita melakukan penelusuran pada sepanjang sisi sungai Opak, sungai yang konon satu tahun lalu merupakan sumber bencana alam. Sebuah penelusuran makna bahwa manusia akan selamanya menyusu pada alam. Tanpa adanya bencana pun alam pun kita semua seringkali mendustai kenyataan bahwa kita tergantung padanya. Kerusakan alam yang terjadi wajib kita perbaiki. MERTI PERTIWI merupakan penghormatan pada alam. MERTI PERTIWI adalah ritual pengakuan kita pada kedaulatan alam.